Etnobotani Tumbuhan Rimpang Masyarakat Aceh

Buku “Etnobotani Tumbuhan Rimpang Masyarakat Aceh” menghadirkan kajian mendalam tentang kekayaan hayati Nusantara, khususnya pemanfaatan rimpang yang sejak lama menjadi bagian penting dalam pengobatan tradisional masyarakat Indonesia. Dengan menyoroti praktik etnobotani di Aceh sebagai salah satu contoh nyata, buku ini menguraikan ragam tumbuhan rimpang seperti jahe, kunyit, temulawak, dan berbagai jenis lainnya yang memiliki nilai obat tradisional tinggi. Hal ini menunjukkan bagaimana kearifan lokal di berbagai daerah, termasuk Aceh, telah diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi pengobatan alami. Selain menyoroti nilai medis, buku ini juga membahas secara sistematis proses pengolahan, resep tradisional, serta khasiat kesehatan yang terkandung dalam tumbuhan rimpang. Berbagai kandungan bioaktif, seperti kurkumin pada kunyit, gingerol pada jahe, hingga xanthorrhizol pada temulawak, dipaparkan sebagai bukti ilmiah yang memperkuat praktik empiris masyarakat. Dengan demikian, buku ini menghubungkan antara pengetahuan tradisional yang hidup di tengah masyarakat Indonesia dengan temuan-temuan penelitian modern yang membuktikan efektivitas rimpang sebagai bahan obat. Lebih jauh, buku ini membuka wawasan pembaca tentang potensi ekonomi dari pengolahan tumbuhan rimpang. Melalui tips pengolahan, pengemasan, hingga strategi pemasaran, penulis menegaskan bahwa tumbuhan rimpang tidak hanya bernilai sebagai obat tradisional, tetapi juga sebagai produk unggulan yang dapat dipasarkan secara luas. Dengan menjadikan Aceh sebagai salah satu rujukan kasus, buku ini tetap relevan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya, sehingga dapat menjadi panduan penting bagi akademisi, praktisi kesehatan, hingga masyarakat luas dalam melestarikan sekaligus mengembangkan potensi rimpang sebagai warisan budaya dan peluang usaha berkelanjutan.